PORTAL KBR

Saat Anak Autis Marah, Bisakah Picu Kekerasan?

pangkalan bun - Anak autis seringkali mengalami masalah dalam komunikasi sehingga membuatnya lebih agresif dibanding anak-anak lainnya. Namun dengan seringnya si anak marah, apakah juga bisa memicu tindakan kekerasan?

"Anak autis itu memiliki masalah sensorik. Jadi dia mengolah informasi yang berbeda dengan kita. Hipersensitif terhadap suara, sinar, kerumunan, yang buat dunia mereka menjadi tidak nyaman," jelas Dr Adriana Ginanja, MS, psikolog sekaligus pendiri sekolah khusus anak autis 'Mandiga', saat dihubungi detikHealth, Rabu (19/12/2012).

Ketika tubuhnya menjadi overwarm (lebih panas), anak akan menjadi agresif dan mudah marah. Namun Adriana menegaskan, kebanyakan anak autis tidak bermaksud untuk melukai orang lain. Ia hanya merasa tidak nyaman dengan kondisinya sendiri tapi tidak bisa mengkomunikasikannya.

Menurut wanita yang juga berprofesi sebagai pengajar di Universitas Indonesia ini, anak autis tidak seperti anak nakal lainnya yang memang suka memukul temannya sendiri.

Anak autis cenderung lebih mudah mengamuk karena tidak bisa menyampaikan apa yang dirasakan oleh tubuhnya. Namun, lanjut Adriana, tekanan dari lingkungan sekitar yang terus terjadi, misal menjadi bahan ledekan (bully) dari teman-teman sekolah, bisa saja meningkatkan agresivitas anak autis.

"Pernah ada anak yang cerita ke saya, dia sering diledekin di sekolah. Pertama-tama dia tahan, tapi diledekin lagi, tahan lagi. Tapi suatu saat teman-temannya cuma tertawa saja, dia sudah ngamuk. Jadi sebenarnya itu sudah akumulasi dari sebelum-sebelumnya," jelas Adriana.

Adriana menjelaskan, agresivitas pada pengidap autis biasanya lebih banyak terjadi pada masa anak-anak. Namun dengan bertambahnya usia, akan terjadi pematangan pada psikologisnya, sehingga agresivitas pun berkurang.

Agar tak sering mengamuk atau marah-marah, Adriana menuturkan sebaiknya orang tua dan teman-teman di sekitar anak autis harus menghindari hal-hal yang dapat memicu agresivitas anak.

"Ada nggak yang bisa dihindari, misal dia tidak suka tempat ramai atau janji yang tidak ditepati," saran Adriana.

0 Response to "Saat Anak Autis Marah, Bisakah Picu Kekerasan?"

Post a Comment