PORTAL KBR

Kandungan Protein Tempe Lebih Tinggi dari Daging Sapi

Tempe memang lebih murah harganya dari daging sapi. Sumber protein andalan sebagian besar masyarakat ini tak bisa dianggap sepele. Kandungan protein dan zat nutrisi lain pada tempe bisa memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi harian.

Aroma dan tekstur tempe sangat unik. Tak heran jika tempe juga digemari di dunia, bahkan menjadi bintang nutrisi saat ini. Tempe berasal dari biji kedelai yang difermentasi menggunakan ragi tempe atau kapang Rhizopus. Hasilnya biji kedelai merekat padat, secara umum berwarna putih dan rasanya sedikit masam. Dibungkus dengan daun pisang atau plastik transparan.

Tempe bongkrek, tempe gembus, tempe koro dan tempe kedelai merupakan jenis tempe yang banyak dikenal masyarakat Indonesia. Dikonsumsi di wilayah perdesaan hingga kota.

Tempe merupakan sumber protein nabati. Mengandung serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Kandungan antibiotika dan antioksidan di dalamnya dapat menyembuhkan infeksi serta mencegah penyakit degeneratif. Dalam 100 gram tempe mengandung 201 kkal energi, 20,8 g protein, 8,8 g lemak, 13,5 g karbohidrat dan 1,4 g serat.

Sedangkan daging merupakan sumber protein hewani. Bila dimasak dengan racikan bumbu, bisa meresap hingga ke dalam serat daging. Nutrisi penting didalamnya adalah protein, vitamin, mineral dan lemak.

Berdasarkan Tabel Nutrisi Bahan Pangan Indonesia per 100 g daging sapi mengandung kalori sebanyak 273 kkal, 17,5 g protein, dan 22 g lemak. Jumlah nutrisinya memang lebih sedikit dari tempe, meskipun nilai kalori lebih tinggi.

Tempe bisa dibeli dengan harga Rp. 1.000,00 per potong. Jauh lebih murah dari daging sapi yang perkilogram kini mencapai harga Rp.90.000,00. Masing-masing punya kelebihan. Namun, dengan harga terjangkau dan kandungan nutrisi hebat, tempe masih sangat diperlukan oleh masyarakat sebagai sumber protein nabati yang sehat dan murah.


Sumber : detikfood.com

0 Response to "Kandungan Protein Tempe Lebih Tinggi dari Daging Sapi"

Post a Comment